Saturday 16 February 2019

Ketika herpes zooster mengikutiku (Kehamilan I)

Posted by my blog is my life on Saturday, February 16, 2019 with No comments
Sedih sekali jika aku mengingat kalau pernah terkena herpes zooster. Saat itu aku sedang hamil dan usia kandunganku saat itu 3 bulan. Tepatnya di bulan akhir Januari dan baru berakhir di bulan awal bulan Maret.

Gejala awal yang ku alami saat itu tangan kiriku terasa sangat ngilu. Awalnya aku mengira pasti seperti biasanya aku sering mengalaminya saat hawa dingin tulang2ku memang terkadang terasa sangat nyeri dan ngilu karena penyakit autoimun yang aku derita. Aku mencoba menghubungi dokter karena ngilu yang teramat sangat dan tidak ada jawaban.

Seminggu kemudian rasa ngilu tidak kunjung sembuh. Mulai telapak tangan sampai atas siku. Aku selalu meminta dipijitin suamiku karena tak tahan ngilunya, sampai aku menangis saat itu. Kebetulan cuaca sedang dingin sekali ditambah hujan deras. Kemudian suamiku berinisiatif untuk mengompresku dengan air hangat. Alhamdulillah sedikit mendingan. Keesokan harinya pun diulangi lagi dikompres dengan air hangat. Posisiku saat itu sedang di pondok.

Siang harinya aku pulang ke rumah ibu dan menginap disana. Saat menjelang tidur aku kembali mengompres lagi tanganku dengan  air panas. Aku merasakan sangat panas, sampai kulitku ikut terasa panas. Tapi itu membuat tulang2ku lega tidak ngilu lagi.

Keesokan harinya aku ulangi lagi mengompres tanganku. Dan aku merasakan tanganku rasanya agak beda. Seperti terasa panas sekali dan telapak tanganku berwana kemerah merahan. Ini pasti gara2 air yang aku pakek ngompres kepanasan.

Dan malam harinya saat aku selesai melaksanakan sholat isya'. Aku merasakan keanehan pada tanganku. kulihat di tanganku ada bintik2 merah kecil banyak sekali, dan aku merasa yakin kalau itu akibat air panas yang aku pakek untuk mengompres kepanasan.

pagi hari saat ak sarapan, terasa sangat sasakit.ekali. dan kali ini muncul di jari manis tangan kiriku seperti luka lepuhan akibat terbakar dan terasa nyeri.




tangan tiba-tiba melepuh merah kecil

Mengetahui hal itu Ibu mennyarankan untuk menghubungi dokter lagi dan menunjukkan foto jari tanganku. Beberapa menit aku tunggu masih belum ada balesan dari dokterku. Seiring dengan waktu pada lenganku tepatnya disebelah siku ada bintik2 kecil merah berair. Aku kira itu akibat dari koyok cabe yang kemarin aku tempel di lengan karena ngilu pada tulang yang tertahankan. Tapi rasanya agak gatal. Aku kembali memberikan foto lenganku pada dokter.

Sore hari.
Akhirnya pesan wa ku dibalas oleh dokter. Dan ternyata dokter dengan singkat menjawab aku terkena "herpes zooster". Ya Allah apa lagi ini?
Aku memang mengeluh pada dokter, kalau tulang2 ku terasa ngilu, muncul bintik2 merah seperti terbakar di telapak tangan, dan muncul bintik2 merah di lengan terasa panas dan gatal. 

Untuk menghilangkan ngilu pada tulang dokter menyarankan untuk meminum pracetamol sebagai penghilang nyeri. Mengingat kondisiku juga sedang hamil jadi harus hati2 minum obat.

Keesokan harinya aku kontrol ke dokter yang menangani penyakit ku. Aku adalah penderita AIHA, APS, lupus dan hipertensi. Dokter yang menangani ku adalah dokter spesialis penyakit dalam dan spesialis hematologi beliu adalah dr.Ugroseno. Setelah diperiksa aku dirujuk ke dokter spesialis kulit. Dari spesialis kulit aku mendapatkan obat acyclovir, vitamin untuk syaraf, asam mefenamat (penghilang nyeri) karena hamil aku tidak berani meminumnya dan aku ganti pracetamol. Dan itu membuatku sangat tersiksa menahan nyeri,ngilu dan sakit akibat dari herpes zooster.

Sekitar 1 bulan aku merasakan sakit yang teramat sangat akibat herpes zooster. Aku pun juga masih mual2 karena hamil dan usia kandunganku baru 3 bulan. Aku kasihan sama janinku. Yang ikut merasakan sakitnya herpes zooster.

Semakin hari aku merasakan sakit,sakit,dan sakit yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tiap malam aku menangis tidak bisa tidur karena merasakan nyeri dan ngilu. Panas dan gatal.
Suamiku tiap malam mengelus2 tanganku agar tidak merasakan sakit. Kadang juga ibuku yang menggantikan suamiku. Aku sangat menderita.
Sampai akhirnya aku memutuskan untuk minta rawat inap.

Sempat di tolak di rumah sakit.

Karena aku sudah tak kuat lagi menahan nyeri dan ngilu pada tulangku aku memutuskan untuk menghubungi dokter lagi. Dokter menyarankan jika tidak tahan dengan nyerinya rawat inap saja.
Akhirnya aku meminta untuk rawat inap.

Ternyata setelah mengetahui kondisiku. Proses rawat inap di rumah sakit A sedikit mengalami kesulitan. Rumah sakit beralasan semua kamar penuh dan aku disuruh mencari rumah sakit lain. Rumah sakit A memberikan rujukan ke rumah sakit B.
Akhirnya aku pulang ke rumah kakakku daerah gresik.

Mencoba menghubungi rumah sakit A barangkali sudah ada kamar kosong. Tapi ternyata hasilnya zonk. Besoknya aku ke rumah sakit B berharap disana mendapatkan perawatan intensif. Bisa meredakan nyeri dengan dikasih suntikan atau obat.
Aku sudah mendapatkan obat dari dokter spesialis kulit acyclovir diminum 5kali sehari. Dan itu membuatku mual2. Karena kondisi lagi hamil. Dan untuk nyeri aku hanya meminum paracetamol yang hanya bertahan beberapa menit saja setelah obat nya habis nyeri dan ngilu yang teramat sangat itu kembali muncul.

Tiba di rs B. Aku diperiksa oleh dokter ditanya sana sini. Disuruh ngurus ini itu. Dan akhirnya berakhir di ugd. Belum bisa masuk kamar. Ya Allah kenapa sesulit ini? Padahal biasanya aku kalau mau rawat inap mudah sekali.
Dan ternyata herpes zooster inilah penyebabnya.
Pasien yang terkena herpes zooster harus dirawat di ruang isolasi !
Terjawab sudah kenapa di rs A aku ditolak untuk rawat inap.


0 comments:

Post a Comment