Tuesday 10 March 2015

Perjalanan Hidup dengan AIHA Part III

Posted by my blog is my life on Tuesday, March 10, 2015 with 4 comments

Assalamualaikum sahabat^_^ lanjut lagi ke perjalanan kisahku dengan AIHA yang selalu setia mendampingiku. Semoga kisahku ini bermanfaat untuk sahabat semuanya dimanapun kalian berada. Tetap semangat ya\^_^/...

Hasil endoskopi ternyata?
Setelah sebelumnya dokter merasa kebingungan saat melihat aku mengeluh kesakitan saat rasa sakit itu kambuh, sampai-sampai dokter menyuruh Ibuku untuk mengompres perutku dengan air hangat. Dan rasa sakit di perutku itu tak kunjung mereda. Dan begitu juga ketika sudah diberi antinyeri hanya sebentar saja bereaksi tapi kalau sudah habis obatnya maka akan sangat-sangat terasa sakit sekali. Bahkan saking bingungnya dokter pernah menyarankan untuk kerokan dengan balsem saja.
Saat itu agak lucu juga saat dokter menyuruh Ibuku ngeroki pinggangku yang memang saat itu rasa sakit pada lambungku sampai tembus ke pinggang. Dan tidak juga ada perubahan. Hingga akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan endoskopi pada lambungku.
Dan hasilnya ada luka di lambung. Tepatnya di daerah tukak lambung. Pantas saja rasa sakitnya begitu menyiksa. Dimasuki makanan saja sakitnya luar biasa. Tapi kalau tidak makan tubuhku akan terasa lemah dan kepalaku juga rasanya sangat sakit. Ditambah lagi dengan obat yang harus aku konsumsi menambah parah rasa sakit dalam lambungku. Luka di luar tubuh saja ketika belum mongering terkena goresan sakitnya bukan main. Apalagi ini di dalam lambung. Memang inilah salah satu efek yang harus aku terima ketika aku mengkonsumsi MethylPrednisolon (MP) dalam dosis tinggi. Inilah yang harus aku jalani karena memang untuk mengobati anemia hemolitik yang aku derita.
Padahal saat mengkonsumsi MP dokter sudah memberiku obat pelindung lambung agar tidak terjadi luka di lambung atau terasa mual saat minum obat itu, apalagi aku memiliki riwayat sakit typus yang tentunya lambungku juga agak sensitif. Tapi ternyata obat pelindung lambung masih belum cukup kuat untuk melindungi dari luka tukak lambung. Setelah mengetahui seperti itu dokter kembali memberiku obat untuk pereda nyeri pada lambung yang tidak hanya aku minum secara oral tapi juga ada obat yang dimasukkan lewat pintu belakang J Dan aku tidak boleh makan nasi. Tapi makan bubur halus.
Setelah kondisiku mulai membaik aku masih tetap makan bubur tapi sudah agak yang kasar. Saat itu bubur favoritku bubur putih kemudian dikasih kuah air gula merah. Setiap hari makananku seperti itu. Ini rasanya sangat lezat menurutku dibandingkan harus makan bubur halus dengan kecap. Pernahkah kalian makan bubur halus dengan campuran kecap? Bersyukurlah kalau belumJ karena rasanya sungguh tidak enak sama sekali. Dulu aku pernah selama opname di rumah sakit dokter menyuruhku makan bubur halus dengan kecap. Untuk mengecek BABku apakah warna coklatnya pengaruh dari makanan atau memang ada pendarahan di dalam sehingga menyebabkan warna BAB menjadi coklat. Karena saat itu penyakitku belum terdeteksi. Dan setiap selesai tranfusi darah, Hb ku naik sebentar dan beberapa saat kemudian Hb turun lagi. Saat itu dokter belum bisa menyatakan bahwa aku terkena anemia hemolitik.
Ketika nyeri pada lambungku berangsur-angsur sembuh aku mulai makan nasi lemes dengan sayur yang tentunya dengan rasa yang hanya asin dan gurih. Tapi aku sangat bersyukur pada Allah telah sembuh dari nyeri lambung yang sungguh sangat menyiksaku. Perlahan-lahan dokter mulai mengurangi dosis MP yang harus aku minum saat itu aku lupa berapa kali dalam sehari dan dari 48mg menjadi berapa mg. Aku lupa L . Inilah sebenarnya kenapa aku tidak boleh telat makan dan harus membawa bekal makanan saat aku sekolah. Dan aku juga tidak boleh makan makanan sembarangan. Kadang aku juga malu setiap kali bawa bekal ke sekolah. Ada yang bilang aku seperti anak TK lah aku seperti anak kecil lah, aku anak mama lah. Terkadang perkataan mereka itu membuatku minder dan malu. Tapi aku selalu mengingat saat aku sakit pada lambungku sehingga aku anggap kata-kata mereka sebagai angin yang berhembus sajaJ

Awal masuk SMA tiba-tiba kondisi drop, dan seperti biasa opname lagi
Moonface masih tetap melekat padaku sampai kelas 1 SMA.

Foto kenangan saat kelas 1 SMA 
Sampai akhirnya aku diopname lagi dan aku merasa putus asa untuk melanjutkan pengobatan dengan MP. Terlalu banyak keluhan-keluhan yang aku rasakan sejak aku mengkonsumsi MP. Memang penyakit darahku sedikit-sedikit bisa teratasi dan jarang kambuh. Tapi efek dari obat ini membuatku tidak percaya diri menjalani hidup ini.
Saat itu kondisiku kembali melemah saat kelas 1 SMA. Seingatku saat itu Hb dan trombositku rendah dan dokter menyarankan agar aku segera diopname saja. Agar tidak lemas dan bisa beristirahat dulu. Saat itu keluhanku memang aku selalu merasa lemas pada tulang-tulangku. Dan kadang aku juga merasa sesak nafas walaupun tidak sering. Dan saat opname aku sempat dioksigen semalam karena aku merasa sulit nafas. Aku mulai merasakan lelah pada saat itu. Aku capek diopname, aku semakin merasa lemas ketika diopname. Ketemu jarum suntik, ketemu obat, makanan dari rumah sakit yang aku sudah mulai merasa bosan. Aku ingin sembuh seperti dulu. Saat diopname aku juga mengalami keluhan pada lambung. Perutku selalu mual dan selalu mual. Padahal dokter sudah memberiku obat untuk lambung tapi mual itu selalu menyertaiku.
Sekitar bulan Januari-Februari kondisiku melemah dan kembali aku harus meninggalkan sekolahku untuk sementara waktu untuk opname dan pemulihan kondisi. Saat itu aku mulai mengkonsumsi MP 12mg diminum 3 kali 1 sehari. Walaupun begitu moonface masih setia padaku. Aku mulai tidak semangat menjalani pengobatan. Aku ingin sekolah dan bisa rajin masuk seperti teman-temanku yang lain. Nilai-nilaiku di kelas 1 SMA menjadi sangat anjlok sejak aku sakit. Karena aku sering ijin dan ketinggalan pelajaran. Aku mulai bosan minum obat.
Awal semester 2 aku sudah minum MP dengan dosis 4mg. Saat itu aku sudah sangat malas berobat ke rumah sakit. Dan entah kenapa kondisiku tidak sekuat dulu lagi saat aku kelas 3 SMP. Saat kelas 1 SMA aku selalu merasa mual sehingga aku jadi malas untuk makan dan aku merasakan tubuhku selalu lemas dan lemah. Akhirnya aku meminta Ibuku untuk membawaku ke pengobatan alternatif. Yang kebetulan saat itu ada informasi pengobatan alternatif di Nganjuk.

Pengobatan alternative hanya bertahan mulai 2007-2009
Aku sudah benar-benar bosan mengkonsumsi obat. Yang lama kelamaan aku merasakan lemas selalu pada tubuhku, aku juga mulai merasakan badanku sering sakit semua. Saat bangun tidur aku tidak merasa segar sama sekali tapi aku merasakan lemas dan tubuhku rasanya sakit semua. Punggungku juga sering terasa sakit, saat bangun tidur. Dan yang membuatku merasa putus asa adalah rasa lemah dan lemas yang selalu aku rasakan pada tubuhku. Ditambah lagi saat selesai sarapan aku selalu merasa sangat mual yang benar-benar mual. Kadang saat sudah siap untuk berangkat sekolah tiba-tiba aku merasakan mual yang amat sangat kadang sampai badanku panas. Sering sekali seperti itu.
Akhirnya aku bertekad untuk berobat ke Nganjuk.
Alhamdulillah setelah berobat ke alternatif perlahan aku mulai menunjukkan tanda-tanda membaik. Kondisiku mulai tidak melemah. Aku juga merasa lebih bertenaga daripada sebelum-sebelumnya. Perutku juga perlahan mulai tidak mual lagi. Sebelumnya setiap pagi aku selalu merasa panas pada perutku bagian atas dan juga mual. Dan perlahan itu mulai membaik. Setelah minum ramuan tradisional dari Nganjuk yang berasal dari daun-daunan. Dan ternyata yang namanya obat dimana-dimana itu juga rasanya pahiiit dan gak enak. Ramuan tradisional ini pun juga rasanya sangat-sangat pahit dan sungguh aku tak mampu menggambarkan rasanya. Terdiri dari daun suroh, akar sladri dan bawang yang diblender dijadikan jus. Tapi aku hanya minum 3 sendok saja. Karena memang efek yang ditimbulkan juga luar biasa. Jika tidak kuat bisa sampai pingsan. Dan saat itu karena kondisiku sedang parah-parahnya jadi hanya 3 sendok yang aku minum. Itu pun aku agak merasa mbliyeng.
Alhamdulillah karena pengobatan alternatif itu aku bisa sedikit-sedikit lepas obat dari dokter. Aku mulai tidak meminum Methylprednisolon, walaupun sempat berat juga untuk tidak meminumnya. Karena dulu dokter sudah memperingatkan untuk tidak langsung berhenti tidak minum MP tapi harus bertahap dengan dosis rendah sampai akhirnya bisa lepas. Tapi saat itu sudah diyakinkan dengan pengobatan alternatif dan diganti dengan memakan telur setengah mateng dicampur dengan kecap. Daaan kalian tau rasanya bagaimana? Tidak enak lagiL hiks hiks hiks. Tapi aku tetap memakannya karena itu adalah terapi untuk menaikkan trombosit.
Tapi Alhamdulillah pengobatan alternatif bisa memulihkan kondisiku kembali. Lambungku perlahan-lahan mulai membaik. Dan tidak mual-mual. Aku juga sudah tidak mengkonsumsi obat dari dokter sama sekali. Aku merasa aku sudah menjadi manusia yang normal kembali. Dan aku merasa aku sudah sembuhJ Dan ini bertahan dari aku kelas 2 SMA sampai aku kelas 3 SMA. Di kelas 2 SMA aku mulai bisa mengikuti pembelajaran di sekolah dengan lancar. Aku mulai menjadi bintang kelas lagi. Walaupun saat itu aku masuk di kelas IPS tapi semangatku untuk belajar tidak pernah surut. Aku mulai bangkit kembali. Dan selalu menjadi yang terbaik dalam setiap nilai pelajaran. Juara ranking 1 paralel dari selalu aku peroleh. Kegiatan olimpiade Ekonomi di Kabupaten juga aku ikuti dan berhasil sampai ke tingkat Propinsi yang diadakan di Surabaya saat itu.
Aku benar-benar bersinar saat itu. Moonface sudah tidak ada lagi dalam kamus hidupku. Wajahku sudah mulai normal seperti aku yang dulu.

Foto saat aku kelas 2 SMA


 
Perubahan wajah saat mulai mengkonsumsi MethylPrednisolon dan tidak mengkonsumsi MethylPrednisolon

Tapi aku masih tetap harus menjaga lambungku agar tidak sakit lagi. Walaupun aku sudah tak mengkonsumsi obat dokter tapi bukan berarti saat itu aku sembuh total. Aku masih tetap makan makanan yang hanya diperbolehkan saja. Aku juga masih tetap membawa bekal ke sekolah. Dan aku juga masih belum bisa ikut olahraga. Kadang sesuatu yang membuatku terlihat berbeda dengan teman-temanku selalu aku benci. Aku sangat ingin mengikuti olahraga. Tapi kondisiku memang tidak bisa dan aku selalu duduk menyendiri saat teman-teman berolahraga. Saat itu perasaanku pun sama seperti saat kelas 3 SMP sedih dan kadang merasa nelangsa. Intinya aku masih belum bisa melakukan kerja berat dan tidak boleh kecapekan ataupun kelelahan. Ini bertahan sampai aku berhasil lulus SMA tahun 2009.
Waktu liburan setelah hari kelulusan
Alhamdulillah saat liburan aku berkunjung ke Malang untuk menghadiri acara wisuda kakakku dan sekalian jalan-jalan untuk liburan. Aku begitu menikmati liburanku kali ini. Aku merasa sangat bebas, lulus dari SMA dan langsung ketrima ke perguruan tinggi negeri lewat jalur PMDK pada waktu itu. Aku sempatkan jalan-jalan ke air terjun di daerah Batu. Aku begitu senang saat itu capek pun aku sama sekali tak merasakannya. Aku berjalan tanpa rasa lelah dan penuh dengan kegembiraan masa-masa jalan-jalan bareng keluarga.
Sehari setelah pulang dari Malang. Aku merasakan badanku sangat lelah dan capek. kepalaku juga terasa pusing. Saat itu aku rasanya tak kuat bangun dari tidur. Selain masih ngantuk juga masih capek. Tapi aku paksakan untuk bangun karena aku saat itu belum sarapan. Dan inilah awal mula Anemia Hemolitik kembali terbangun dari tidur panjangnya.

Tiba-tiba mimisan
Saat itu aku memang tidak merasakan pusing, hanya saja badanku terasa lelah sekali setelah pulang dari jalan-jalan. Punggungku juga menjadi sering sakit saat aku gunakan untuk duduk. Saat aku sedang menghibur diri dengan main game di komputer tiba-tiba saja aku merasakan pusing yang rasanya seperti dipukul palu. Dan tiba-tiba saja aku mengalami mimisan. Padahal selama aku sakit aku tidak pernah mengalami pendarahan baik itu mimisan atau pendarahan yang lain. Itu membuat Ibuku panik lagi. Tapi saat itu aku memang tak ada keluhan mual atau lemes yang berlebihan. Sehingga aku tidak minta opname atau datang ke rumah sakit. Karena di awal aku sudah bilang kalau aku sudah tidak ingin lagi minum obat.
Tapi setelah 10 menit, darah yang keluar dari hidungku tidak kunjung berhenti. Akhirnya Ibuku menelpon dokter untuk menceritakan kondisiku saat ini. Tapi saat itu dokter yang menanganiku sudah pindah sehingga Ibuku menelpon dokter penggantinya. Saat itu Ibuku diberi resep obat untuk yang berfungsi untuk menghentikan pendarahan. Dan mau tidak mau aku harus meminum obat tersebut kalau tak ingin darahku habis. Sesuai saran dokter, jika selama 30 menit mimisanku tak kunjung berhenti maka sebaiknya aku dibawa saja ke rumah sakit. Dan ternyata apa yang terjadi setelah 30 menit itu?

Tunggu kelanjutan kisahku pada postingan selanjutnya^_^ klik disini untuk lanjut part IV




4 comments:

  1. Kenapa tidak mencoba lagi pengobatan alternatif tersebut di cerita part selanjutnya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo pkk obt alternatif brrti hrus lepas obat. Resikonya kalo lepas obat kalo kambuh pengobatn kmbali dari awal lg.
      Obt alterntf cm bs brthn slm 2th. Stlh it kondisi jd ngedrop. Obt altrntf berfngsi mringnkn sakit pada lmbung. Kalo untuk autoimunnya sndiri blm bisa^_^

      Delete
    2. Akun facebooknya apa mba spy bisa sharing sesama aiha

      Delete
    3. Silahkan kunjungi facebook saya dg nama Isnaini Nur Chasanah. . Boleh juga follow twitter @isnaini_nc atau IG @isnaini_nc. . Mari qt sharing sesama penderita Aiha ^_^ tetep semangat yaaaa

      Delete