Awal
Tahun 2014
“Aku
akan menyelesaikan apa yang telah aku mulai”
Aku
menggunakan kata-kata ini untuk memotivasi diriku sendiri untuk menyelesaikan
kuliahku. Tahun 2014 bisa dibilang tahun stabil untukku. Kondisiku
berangsur-angsur membaik. Aku memang selalu yakin masa-masa ini akan datang.
Walaupun hb ku masih naik turun, tapi aku selalu berusaha untuk mengontrol
aktifitasku sendiri. Kali ini teman-temanku mulai memahami kondisiku. Mulai
dari sahabat-sahabatku sampai teman-temanku satu kelas mulai bisa memahami
kondisiku walaupun tidak sepenuhnya mereka tau.
Dan ternyata keputusanku untuk
menyembunyikan keadaanku dari mereka itu salah besar. Aku harusnya menceritakan
tentang kondisiku yang berbeda dengan mereka. Sehingga mereka bisa memaklumi
dan paham kalau aku tak bisa melakukan aktifitas seperti mereka pada umumnya.
Aku sudah berdamai dengan penyakitku aku sudah tidak mau mengeluh lagi dan
menyalahkan kondisiku yang seperti ini. Karena aku memang memiliki
keterbatasan. Aku menjalani kuliahku dengan semangat. Dan Alhamdulillah
semester 7 aku mampu menjalani dengan lancar dan aku bisa kembali memperoleh
nilai yang baik di semester 7.
Awal
Maret melakukan Tes Bone Densitometri
Tes
yang mengawali semangatku untuk kembali berjuang menyelesaikan kuliah sampai
akhir. Ini adalah tes kepadatan tulang. Saat itu aku selalu mengeluh punggungku
selalu sakit, saat dibuat duduk lama rasanya sangat nyeri dan kadang ngilu.
Bahkan ini sudah aku keluhkan sejak setahun yang lalu. Akhirnya dokter
memberikan pengantar tes bone densitometri. Kali ini aku sudah mulai tenang
dalam menghadapi apapun yang terjadi padaku. Aku siap melakukan tes apapun itu
untuk mengetahui apa sebenarnya sakit yang aku derita. Walaupun dari awal aku
sudah tau bahwa penyakit yang aku derita itu Anemia Hemolitik tapi separah
inikah keluhan-keluhan yang aku rasakan? Dokter memang selalu mengatakan aku
terkena AIHA tapi aku belum begitu ngeh
dengan istilah ini. Ya, aku tau kalau AIHA (Auto Imun hemolytic Anemia) atau
Anemia Hemolitik Autoimun tapi aku belum begitu paham dengan kenakalan apa saja
yang dilakukan autoimun. Setahuku reaksi autoimun yang terjadi padaku itu
antibodi yang menyerang sel darah merah itu saja. Sehingga membuat hemoglobinku
rendah. Cuma itu.
Dokter akhirnya menyuruhku untuk
melakukan tes bone densitometri atau istilah umumnya tes kepadatan tulang.
Padahal saat itu aku masih 23 tahun tapi sudah disuruh melakukan tes kepadatan
tulang. Lagi-lagi efek dari MP telah membuat tulangku menjadi rapuh. Saat itu
aku sudah bisa membayangkan kekuatan tulangku sudah mulai melemah.
Foto saat
dilakukan tes bone densitometri
Saat
mengambil hasil aku hanya bisa berharap semoga tulangku baik-baik saja, belum
sampai mengalami yang namanya osteoporosis. Sangat mengerikan kalau
membayangkan di usiaku yang masih muda tapi sudah osteoporosis seperti orang
usia lanjut. Tapi aku juga menyiapkan diriku untuk kemungkinan terburuk.
Dalam
hasil tes kepadatan tulang ada 3 tingkatan:
1. Normal
digambarkan dengan warna hijau
2. Osteopenia
digambarkan dengan warna kuning
3. osteoporosis
digambarkan dengan warna merah
Hasil
tes bone densitometri menunjukkan kepadatan tulangku ada di warna kuning, itu
artinya aku sudah mengalami osteopenia. Kondisi yang sudah hampir mengalami
osteoporosis. Kata dokter ini salah satu efek dari methylprednisolone yang
sudah aku konsumsi dalam jangka tahunan. Tapi aku cukup lega mendengar hasil
tes itu, berarti memang sudah jelas bahwa aku tidak kuat duduk lama salah satu
faktor pemicunya karena osteopenia pada tulang belakangku. Dokter menyarankan
untuk rajin minum cavit D3 untuk membantu melindungi tulang. Hemmm lagi-lagi
dilema antar minum obat dan tidak minum obat. Minum obat efeknya kemana-mana,
tidak minum obat badan juga sakit semua. Tapi aku tetap akan meminum obat^_^
Pertengahan
Tahun 2014
Semester
8 aku jalani dengan lancar. Bertepatan dengan bimbingan skripsi juga. Aku
benar-benar menjaga kondisiku. Alhamdulillah aku mampu menyelesaikan kuliahku
sampai diwisuda^_^ Akhirnya dengan penuh perjuangan aku mampu menyandang gelar
Sarjana pendidikan. Tiap kontrol aku masih dengan keluhan yang sama. Badan
sakit semua, tulang ngilu dan badan sering panas. Hb juga masih naik turun
tidak bisa normal. Setiap bertanya dokter selalu menjawab itu karena autoimun.
Dalam hati aku selalu bertanya. Sebenarnya siapa sih autoimun itu? Tekanan
darahku juga jadi sering tinggi. Setiap kontrol tensi darah selalu 140 kadang
130 dan terakhir kontrol tensi darahku 150. Dokter masih belum memberi obat
agar darahku tidak tinggi tekanannya karena memang ini efek dari MethylPrednisolon
yang sudah lama aku konsumsi. Akhirnya dokter memberi pengantar lab untuk
melakukan ANA test.
Februari
2015
Hasil
ANA Test 1,3 dan diperoleh kesimpulan bahwa ANA Test positive. Dan ternyata
memang aku menderita Anemia Hemolitik Auto Imun. Bersamaan dengan itu tekanan
darahku ternyata sangat tinggi mencapai 210. Dokter akhirnya memberikan obat
untuk hipertensi agar tekanan darahku bisa normal. Saat itu jumlah hb hanya
9,7. Dokter masih memberikan dosis MP selang seling dosis 4mg dan memberikan
Cellcept yang harganya lumayan mahal untuk menekan reaksi autoimun.
Maret
2015
Kontrol
awal Maret Hb mengalami sedikit penurunan menjadi 9,1 dan tekanan darah sudah
mulai normal 120. Obat yang aku konsumsi juga masih sama Cavit D3,
MethylPrednisolon dan Cellcept. Aku sudah mulai menerima kalau aku memang
ditakdirkan untuk menderita AIHA. Akhir Maret kontrol lagi dan ternyata Hb
turun lagi menjadi 8,6. Aku juga kurang tau penyebabnya kenapa turun lagi. Dan
akhirnya dokter menaikkan kembali dosis MP menjadi setiap hari dosis 4mg. Cavit
D3 dan Cellcept sampai sekarang juga masih aku minum^_^
Hidup
dengan autoimun itu memang tidak semudah yang dibayangkan. Karena setiap
harinya akan ada kejutan-kejutan di luar dugaan. Dan aku selalu berusaha
mengambil hikmah dari setiap kejadian demi kejadian yang terjadi pada hidupku.
“Karena aku sudah siap kalau perjalanan hidup dengan
AIHA (Anemia Hemolitik Autoimun) ini akan ada banyak surprise setiap harinya”
Wassalam,
Isnaini N.C
Isnaini N.C
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletetetep semangat ya nin..doa qu slalu menyrtaimu
ReplyDeleteIya ndik terimakasih doanyaaa^_^ harus selalu semangat. Mudah2an Allah selalu mmberikan kekuatan dan kesabaran. .
DeleteIya ndik terimakasih doanyaaa^_^ harus selalu semangat. Mudah2an Allah selalu mmberikan kekuatan dan kesabaran. .
Delete