Diri Sendiri adalah penyemangat yang sebenarnya
Dulu aku tak pernah membayangkan masa depanku akan seperti ini. Sebelum aku tau aku akan menderita penyakit yang membatasi ruang gerakku. Sebelum aku mengetahui menderita penyakit yang merubah semua cita-cita dan impianku. Memang sakitku tak separah kanker atau sejenisnya. Tapi sekali saja aku lengah menjaga kondisi akan berdampak buruk pada keselamatanku.
Sebelumnya
aku tak pernah tau kalau anemia itu ada bermacam-macam jenisnya. Setauku
penyakit darah yang parah itu adalah leukemia atau kanker darah. Aku tidak
pernah tau kalau ternyata ada penyakit darah yang lainnya yang salah satunya
telah aku idap selama kurang lebih 10 tahun. Berbagai kondisi aku alami karena
sakit ini. Berbagai tragedi aku alami karena sakit ini. Berbagai keputusan
terbesar dan terberat dalam kehidupanku aku ambil karena penyakit ini. Demi
menjaga agar tidak muncul kesedihan yang berulang-ulang. Dan sekarang aku sudah
mulai bisa menerima apa yang telah Allah berikan kepadaku.
Hanya
satu kuncinya “bersahabat dengan penyakit” adalah sebuah kalimat yang aku
jadikan pegangan untuk tetap bertahan. Aku sudah pernah mencoba melawan kenyataan
karena tidak sanggup rasanya kalau harus terus-terusan memiliki kondisi lemah
dan mudah kecapekan. Tidak seperti teman-temanku lainnya yang tidak pernah aku
lihat mereka mengeluh punggung mereka sakit, dada mereka sesak atau kondisi
lain yang sering aku alami padahal aktivitas yang kita lakukan hampir sama. Karena
semakin aku tak bisa menerima kenyataan aku akan semakin terpuruk. Aku akan
semakin menderita dan merasa lemah.
Aku
selalu berusaha untuk kuat dan menerima apa yang telah Allah berikan kepadaku.
Aku harus bisa menjalani kehidupanku walaupun terkadang aku juga merasa sudah
lelah dan capek menghadapi tekanan yang muncul dari keinginan-keinginanku
sendiri yang ingin seperti teman-temanku yang lain.
Aku
harus bisa bersahabat dengan keadaanku sendiri. Aku harus berusaha menutupi
kekuranganku dengan kelebihan yang aku miliki. Karena aku menganggap ini adalah
sebuah keistimewaan yang jarang orang bisa merasakannya.
Salah satu dampak dari sakit yang aku
derita:
·
Waktu
menjadi semakin sempit
Aku merasa waktuku sekarang
menjadi semakin sempit. Aku selalu membutuhkan waktu yang lama dalam
mengerjakan segala sesuatu. Dulu waktu 10 menit bagiku sudah merupakan waktu
yang lama. Tapi sekarang waktu 10 menit buatku sangat singkat. Aku membutuhkan
waktu yang extra dalam mengerjakan segala sesuatu. karena sekarang aku tak mampu
bergerak cepat. Kalau aku memaksaku bergerak cepat maka akan terjadi keletihan
dan kelelahan yang amat sangat pada tubuhku. Dan aku juga merasakan sesak di
dadaku.
·
Ruang
gerak menjadi terbatas
Sejak sakit, aku merasa ruang
gerakku menjadi terbatas. Aku tidak boleh pergi terlalu jauh. Aku tidak bisa
melakukan perjalanan jauh tanpa ada istirahat di dalamnya karena itu akan
membuat badanku kecapekan. Dulu aku tak akan merasakan keletihan yang berarti
saat melakukan perjalanan jauh tapi sekarang berbeda. Sejak sakit aku jarang
sekali ke luar rumah.
·
Perasaan
yang mudah tersentuh dan iba
Sejak sakit anemia hemolitik aku
selalu memandang dan menganggap apa yang aku rasakan juga dialami oleh orang
lain. Misalnya saat di bus ada orang berdiri, pikiranku selalu beranggapan
bahwa orang itu akan merasa capek seperti apa yang aku rasakan. Sakit di punggung,
dada juga sedikit sesak, tapi kenyataannya enggak seperti itu. Mereka memang
merasa capek, capek karena berdiri, bukan capek di punggung seperti yang aku
rasakan. Misalnya lagi saat melihat teman-temanku yang telat masuk kelas. Aku
menganggap kalau mereka juga mengalami hal yang sama seperti yang aku alami
saat aku tergesa-gesa masuk kelas. Jantung deg2an karena berjalan terburu-buru.
Dan dada sesak dan merasa denyutan yang keras pada kepala. Tapi kenyataannya
adalah mereka tak merasa seperti itu.
Tapi aku sekarang sudah tidak
masalah dengan keadaanku yang seperti ini. Aku sudah biasa dan sudah bisa
menyesuaikan kondisiku dengan aktivitas yang akan aku lakukan. Bagi mereka yang
tidak tau tentang aku mungkin akan berpikir lain. Tapi aku sudah tidak peduli.
Aku akan selalu tetap semangat dalam menjalani kehidupanku. Memang tak seindah
kehidupan kalian. Tapi aku akan selalu semangat menjalani kehidupanku.
Aku jadi teringat lirik sebuah
lagu.
“ Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang Kuasa
la la la la la laaaa…(gak apal
lanjutannya hehehe)
Tetap semangat kawan ^_^
Misalkan ada link like.
ReplyDeleteQ mo ngasih.
10 jempol buat pean bu.
(Ngacungin 4 jmpol smbil nyari pinjman yg laenna)
:D
hihihi malah kudu guyu aq mbak wel ;-) terimakasih-terimakasih buat jempolnyaaa^_^ ojo jempol kaki ae pokok e
Delete