Monday, 24 November 2014

Motivasi Hidup Part I

Posted by my blog is my life on Monday, November 24, 2014 with 2 comments

Diri Sendiri adalah penyemangat yang sebenarnya

Dulu aku tak pernah membayangkan masa depanku akan seperti ini. Sebelum aku tau aku akan menderita penyakit yang membatasi ruang gerakku. Sebelum aku mengetahui menderita penyakit yang merubah semua cita-cita dan impianku. Memang sakitku tak separah kanker atau sejenisnya. Tapi sekali saja aku lengah menjaga kondisi akan berdampak buruk pada keselamatanku.
Akulah si penderita anemia hemolitik.
Sebelumnya aku tak pernah tau kalau anemia itu ada bermacam-macam jenisnya. Setauku penyakit darah yang parah itu adalah leukemia atau kanker darah. Aku tidak pernah tau kalau ternyata ada penyakit darah yang lainnya yang salah satunya telah aku idap selama kurang lebih 10 tahun. Berbagai kondisi aku alami karena sakit ini. Berbagai tragedi aku alami karena sakit ini. Berbagai keputusan terbesar dan terberat dalam kehidupanku aku ambil karena penyakit ini. Demi menjaga agar tidak muncul kesedihan yang berulang-ulang. Dan sekarang aku sudah mulai bisa menerima apa yang telah Allah berikan kepadaku.
Hanya satu kuncinya “bersahabat dengan penyakit” adalah sebuah kalimat yang aku jadikan pegangan untuk tetap bertahan. Aku sudah pernah mencoba melawan kenyataan karena tidak sanggup rasanya kalau harus terus-terusan memiliki kondisi lemah dan mudah kecapekan. Tidak seperti teman-temanku lainnya yang tidak pernah aku lihat mereka mengeluh punggung mereka sakit, dada mereka sesak atau kondisi lain yang sering aku alami padahal aktivitas yang kita lakukan hampir sama. Karena semakin aku tak bisa menerima kenyataan aku akan semakin terpuruk. Aku akan semakin menderita dan merasa lemah.
Aku selalu berusaha untuk kuat dan menerima apa yang telah Allah berikan kepadaku. Aku harus bisa menjalani kehidupanku walaupun terkadang aku juga merasa sudah lelah dan capek menghadapi tekanan yang muncul dari keinginan-keinginanku sendiri yang ingin seperti teman-temanku yang lain.
Aku harus bisa bersahabat dengan keadaanku sendiri. Aku harus berusaha menutupi kekuranganku dengan kelebihan yang aku miliki. Karena aku menganggap ini adalah sebuah keistimewaan yang jarang orang bisa merasakannya.
Salah satu dampak dari sakit yang aku derita:
·        Waktu menjadi semakin sempit
Aku merasa waktuku sekarang menjadi semakin sempit. Aku selalu membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakan segala sesuatu. Dulu waktu 10 menit bagiku sudah merupakan waktu yang lama. Tapi sekarang waktu 10 menit buatku sangat singkat. Aku membutuhkan waktu yang extra dalam mengerjakan segala sesuatu. karena sekarang aku tak mampu bergerak cepat. Kalau aku memaksaku bergerak cepat maka akan terjadi keletihan dan kelelahan yang amat sangat pada tubuhku. Dan aku juga merasakan sesak di dadaku.
·        Ruang gerak menjadi terbatas
Sejak sakit, aku merasa ruang gerakku menjadi terbatas. Aku tidak boleh pergi terlalu jauh. Aku tidak bisa melakukan perjalanan jauh tanpa ada istirahat di dalamnya karena itu akan membuat badanku kecapekan. Dulu aku tak akan merasakan keletihan yang berarti saat melakukan perjalanan jauh tapi sekarang berbeda. Sejak sakit aku jarang sekali ke luar rumah.
·        Perasaan yang mudah tersentuh dan iba
Sejak sakit anemia hemolitik aku selalu memandang dan menganggap apa yang aku rasakan juga dialami oleh orang lain. Misalnya saat di bus ada orang berdiri, pikiranku selalu beranggapan bahwa orang itu akan merasa capek seperti apa yang aku rasakan. Sakit di punggung, dada juga sedikit sesak, tapi kenyataannya enggak seperti itu. Mereka memang merasa capek, capek karena berdiri, bukan capek di punggung seperti yang aku rasakan. Misalnya lagi saat melihat teman-temanku yang telat masuk kelas. Aku menganggap kalau mereka juga mengalami hal yang sama seperti yang aku alami saat aku tergesa-gesa masuk kelas. Jantung deg2an karena berjalan terburu-buru. Dan dada sesak dan merasa denyutan yang keras pada kepala. Tapi kenyataannya adalah mereka tak merasa seperti itu.

Tapi aku sekarang sudah tidak masalah dengan keadaanku yang seperti ini. Aku sudah biasa dan sudah bisa menyesuaikan kondisiku dengan aktivitas yang akan aku lakukan. Bagi mereka yang tidak tau tentang aku mungkin akan berpikir lain. Tapi aku sudah tidak peduli. Aku akan selalu tetap semangat dalam menjalani kehidupanku. Memang tak seindah kehidupan kalian. Tapi aku akan selalu semangat menjalani kehidupanku.

Aku jadi teringat lirik sebuah lagu.
“ Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang Kuasa
la la la la la laaaa…(gak apal lanjutannya hehehe)

Tetap semangat kawan ^_^




Categories:

2 comments:

  1. Misalkan ada link like.
    Q mo ngasih.
    10 jempol buat pean bu.
    (Ngacungin 4 jmpol smbil nyari pinjman yg laenna)
    :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi malah kudu guyu aq mbak wel ;-) terimakasih-terimakasih buat jempolnyaaa^_^ ojo jempol kaki ae pokok e

      Delete