Surat untuk sahabat
Dear sahabat hatiku,Seharusnya tahun ini usia kita sama. Sudah ¼ abad. Usia yang seharusnya kita bisa sama-sama meraih cita-cita yang kita impikan. Usia yang produktif untuk kita memulai bekerja dan memulai mencari pasangan hidup.
Tapi tahukah kamu sahabatku? di usia yang sudah matang ini, kehidupanku masih sama seperti dulu. Tidak banyak yang berubah dariku. Memang di usia ini aku berhasil memperoleh gelar sarjana pendidikan yang seharusnya menjadi seorang pendidik. Tapi angan-anganku sampai sekarang masih belum bisa terwujud. Aku juga masih sama seperti sahabat kecilmu yang selalu membutuhkan bantuanmu, sahabat kecilmu yang selalu bergantung padamu, sahabat kecil yang selalu bercerita tentang keluh kesah kepadamu. Dan sampai sekarang aku juga masih sama seperti itu. Yang masih suka galau, yang masih suka bingung dalam menghadapi masalah, masih suka kekanak-kanakan, dan juga masih suka butuh teman curhat yang belum bisa aku temukan sepertimu.
Dear sahabat hatiku,
Aku selalu berharap kehidupanmu disana sudah sangat menyenangkan. Aku selalu berharap bahwa kau disana telah menjadi bidadari yang cantik jelita. Seperti saat-saat kau mengunjungiku dalam mimpi wajahmu terlihat sangat cantik dan bercahaya. Walaupun kau tak pernah mengucapkan satu kata pun padaku. Tapi aku senang bisa melihat dan terkadang juga memelukmu dalam mimpi.
Dear sahabat hatiku,
Benar kata bapakmu, kehidupan di jaman sekarang ini benar-benar edan. Kehidupan di jaman sekarang sangatlah memprihatinkan. Kalau kita tidak pinter-pinter dalam memilih pergaulan pastilah akan terjerumus ke lembah maksiat. Sekarang ini teknologi sudah semakin canggih, pergaulan anak-anak jaman sekarang juga berbeda dengan model pergaulan jaman dulu. Permainan anak-anak kecil pun sekarang sudah didominasi oleh teknologi. Media sosial sudah semakin dikenal oleh anak-anak yang masih belum cukup umur.
Dear sahabat hatiku,
Banyak sekali hal-hal yang ingin aku ceritakan padamu. Sampai-sampai aku bingung harus memulai darimana. Mulai dari masalah pendidikan yang sempat terjadi di kampus. Dan kampus kita menjadi salah satu korbannya. Tapi Alhamdulillah perlahan permasalahan kampus sudah mulai terselesaikan. Masalah politik (yang memang seharusnya kita tidak perlu ikut campur) tapi sebagai warga negara yang baik terkadang kita juga ikut membicarakan hal seperti ini. Seperti yang sering kita lakukan dulu membicarakan dan berbagi pendapat mengenai situasi politik yang terjadi. Begitu juga dengan masalah ekonomi yang kian hari kian mencekik. Harga-harga cenderung berfluktuasi. Kadang naik kadang turun (walaupun lebih sering mengalami kenaikan). Kejadian-kejadian yang berhubungan dengan alam juga mulai bermunculan. Kekeringan dimana-dimana, kebakaran lahan hutan sampai berhektar-hektar yang membuat semua masyarakat menderita sakit infeksi saluran pernapasan. Sungguh sangat memprihatinkan kehidupan di dunia sekarang ini.
Dear Sahabat hatiku,
Allah memang maha mengetahui segalanya. Allah mengetahui mana yang terbaik untuk hamba-hambanya yang selalu beriman dan bertakwa kepada-Nya. Allah sengaja mengambilmu lebih cepat karena Allah mengetahui bahwa kau adalah orang baik. Kau adalah wanita sholehah yang selalu menjaga diri dari perilaku buruk. Kau adalah wanita yang selalu berusaha menutup aurat. Kau juga adalah seorang anak yang selalu berusaha untuk patuh dan hormat kepada kedua orang tuamu, walaupun terkadang apa yang dikatakan oleh orang tuamu bertentangan dengan kata hatimu. Kau adalah wanita yang baik, Allah telah melindungimu dari kejahatan-kejahatan di dunia ini.
Dear sahabat hatiku,
Hari ini biasanya aku akan memberikanmu ucapan ulang tahun, sama seperti tiga tahun silam. Tapi selama tiga tahun dan sampai sekarang aku sudah tak pernah melakukannya. Seminggu setelah ulang tahunku itu adalah hari spesialmu. Yang selalu menjadi kenangan dalam hidupku. Hanya kerinduan yang teramat dalam selalu aku aku rasakan terhadapmu.
Dear sahabat hatiku,
Kau adalah sahabatku yang terbaik dari yang terbaik. Kau adalah sahabat terbaik yang pernah Allah kirimkan kepadaku. Untuk selalu menghiburku dan mengobati semua kegundahan hatiku. Terimakasih telah menjadi sahabat terbaikku, terimakasih telah menjadi bagian dari kehidupanku. Yang akan selalu menjadi kenangan terindah dalam hatiku. Kebaikan-kebaikanmu akan selalu aku kenang dan akan selalu terpatri dalam hatiku.
Jauh kau pergi, meninggalkan diriku
Disini aku merindukan dirimu
Ingin kucoba mencari penggantimu
Namun tak lagi kan seperti dirimu, sahabatku.
Dari sahabat yang selalu mengenangmu,
Isnaini N.C